Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan pada teori kontruktivisme, dalam paham ini belajar bukan hanya sebatas fakta, konsep atau materi yang diingat. Tetapi siswa dapat mengkontruk pengetahuan itu melalui pengalaman secara nyata, yaitu dengan adanya interaksi belajar antar siswa dalam kelompok (Ismun Ali dalam Munijah, N., 2023).
Dream League Soccer adalah sebuah game sepak bola yang populer dimainkan di platform mobile (Handphone). Dalam game ini, siswa sebagai pemain memiliki kesempatan untuk membangun dan mengelola tim sepak bola impian mereka sendiri. Dalam konteks pembelajaran materi mempertahankan keutuhan wilayah negara, permainan Dream League Soccer dapat memberikan manfaat yang signifikan. Pertama, permainan ini mengajarkan pemain tentang pentingnya koordinasi tim dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, seperti yang diilustrasikan dalam mempertahankan wilayah negara. Setiap pemain dalam permainan memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri, yang menggambarkan bagaimana setiap warga negara harus berkontribusi pada keutuhan dan keamanan wilayah negara mereka. Kedua, permainan ini mendorong pemain untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka harus merencanakan strategi yang efektif, mengantisipasi gerakan lawan, dan menyesuaikan taktik mereka sesuai dengan situasi yang berkembang. Hal ini sejalan dengan pentingnya memiliki rencana dan adaptabilitas dalam menjaga keamanan dan kestabilan wilayah negara. Selain itu, Dream League Soccer juga mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kepemimpinan yang efektif. Sebagai manajer tim, pemain harus memimpin dan memotivasi para pemain untuk bekerja sama dan memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan. Hal ini mencerminkan pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam mempertahankan keutuhan wilayah negara, di mana pemimpin harus dapat menginspirasi dan mengarahkan warganya untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan bersama. Secara keseluruhan, Dream League Soccer bukan hanya sebuah permainan yang menyenangkan, tetapi juga alat pembelajaran yang efektif untuk memahami konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara. Melalui simulasi permainan ini, pemain dapat belajar tentang kerja tim, pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan nilai-nilai kolaborasi yang penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara mereka.
Model Pembelajaran Berbasis Game adalah pembelajaran yang menggunakan permaianan atau game digital untuk tujuan pembelajaran. Model ini diterapkan oleh pendidik ketika ingin membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama dalam pembelajaran yang menyenangkan (Kemendikbud, 2020).
Game edukasi merupakan model pembelajaran yang dikatakan dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan permainan. Pembelajaran berbasis game adalah pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu proses pembelajaran, sehingga dapat merangsang tiga bagian penting dari pembelajaran, yaitu emosional, intelektual dan psikologis. Secara keseluruhan, model pembelajaran ini dirancang untuk menyeimbangkan materi pembelajaran yang diajarkan guru dengan permainan dan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran tersebut ke dunia nyata. Game atau aplikasi yang termasuk dalam model pembelajaran berbasis game ini berguna juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir imajinatif peserta didik.
Kerangka Model:
Apersepsi;
- Dengan mengaitkan materi pada bab terdahulu.
- Menampilkan beberapa pertanyaan pemantik dan ice breaking.
Konsep dan keterampilan prasyarat;
Partisipasi aktif peserta didik dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keterampilan menganalisis informasi serta menyajikan laporan.
Tujuan pembelajaran;
- Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan partisipasi aktif warga negara dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
- Peserta didik diharapkan mampu berperan serta menjaga keutuhan wilayah NKRI.
- Komitmen untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI.
- Upaya untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan Indonesia.
- Tantangan dalam upaya mempertahankan wilayah NKRI.
- Menumbuhkan kesadaran untuk menjaga keutuhan NKRI.
- Peran aktif peserta didik dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Guru menyesuaikan diri dengan alokasi waktu dan jadwal di sekolah, sesuai dengan struktur kurikulum yang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran;
Pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran, baik pembuka – inti – penutup guru mengintegrasikan dimensi Proil Pelajar Pancasila dan mendesain pembelajaran yang mampu mendorong kemampuan peserta didik untuk berani bertanya, baik lisan maupun tulisan, menyampaikan pendapat, menganalisis permasalahan, serta dapat melakukan presentasi dan demonstrasi menampilkan permainan sepak bola (bermain game Dream League Soccer) sebagai simulasi dalam upaya berpartisipasi aktif menjaga keutuhan wilayah NKRI sesuai tujuan pembelajaran. Guru senantiasa mendampingi dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas terutama dalam menjalankan simulasi yang aman dan terkendali dengan tetap berkoordinasi bersama pihak yang dianggap berkepentingan selama kegiatan berlangsung.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif dengan DLS (Dream League Soccer);
Pengantar Materi:
- Memperkenalkan konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara kepada peserta didik.
- Jelaskan pentingnya memahami konsep tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari dan dalam konteks permainan.
- Secara keseluruhan, subbab dalam materi Menjaga Keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dikaitkan dengan permainan ini.
Pengenalan Game:
- Memperkenalkan game Dream League Soccer kepada peserta didik.
- Jelaskan tujuan dan mekanisme dasar permainan.
- Tunjukkan cara bermain game dan fitur-fitur utamanya.
- Mengganti nama tim DLS (Dream League Soccer) dengan nama negara Indonesia.
Kaitkan dengan Konsep Mempertahankan Wilayah Negara:
- Jelaskan bagaimana elemen-elemen dalam permainan (seperti koordinasi tim, strategi, dan pengambilan keputusan) relevan dengan konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara.
- Diskusikan bagaimana taktik yang digunakan dalam permainan dapat mewakili strategi yang diperlukan dalam mempertahankan wilayah negara.
- Biarkan peserta didik bermain Dream League Soccer dalam kelompok atau secara individu.
- Berikan tugas atau tantangan khusus yang berkaitan dengan mempertahankan wilayah negara, seperti mencapai kemenangan tanpa kebobolan, atau mencetak gol sebanyak mungkin dalam waktu tertentu untuk merepresentasikan keunggulan wilayah.
Pembahasan dan Refleksi:
- Setelah permainan selesai, lakukan sesi diskusi tentang pengalaman peserta didik selama bermain.
- Minta peserta didik untuk merenungkan bagaimana konsep-konsep dalam permainan dapat diterapkan dalam konteks mempertahankan keutuhan wilayah negara.
- Diskusikan strategi yang berhasil dan tantangan yang dihadapi dalam permainan, dan bagaimana hal itu dapat dihubungkan dengan situasi nyata.
Evaluasi dan Umpan Balik:
- Berikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik selama bermain game dan dalam memahami konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara.
- Lakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman peserta didik dan kemajuan mereka dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari.
Penilaian:
Gambaran umum penilaian yang dapat dilakukan terkait materi ini diantaranya penilaian awal, formatif, dan sumatif. Untuk penilaian awal, guru melakukan penilaian dengan tujuan agar dapat memahami peserta didik dalam aspek-aspek sebagai berikut;
- Kesiapan belajar peserta didik, baik dalam aspek pengetahuan maupun penggunaan aplikasi game.
- Minat peserta didik terhadap aplikasi game Dream League Soccer.
Penilaian formatif untuk pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat dilakukan melalui beberapa cara:
- Observasi Aktivitas peserta didik: Guru dapat mengamati interaksi peserta didik selama bermain game, termasuk bagaimana mereka berkolaborasi dalam tim, strategi yang mereka terapkan, dan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan yang efektif.
- Diskusi Kelompok: Setelah sesi bermain selesai, guru dapat melakukan diskusi kelompok untuk membahas pengalaman peserta didik selama bermain. Guru dapat mengajukan pertanyaan yang mendalam tentang hubungan antara strategi yang digunakan dalam permainan dengan konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara.
- Tugas Refleksi: Berikan tugas kepada peserta didik untuk merenungkan pengalaman mereka selama bermain game, termasuk kesulitan yang mereka hadapi dan pelajaran yang mereka ambil dari aktivitas tersebut. Tugas ini dapat berbentuk esai, jurnal, atau presentasi.
- Kuis: Guru dapat menyusun kuis singkat atau pertanyaan sederhana untuk mengukur pemahaman peserta didik tentang konsep-konsep yang dipelajari selama bermain game. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat mencakup konsep strategi, kolaborasi tim, dan pentingnya pengambilan keputusan.
- Pemantauan Proses: Selama sesi bermain game, guru dapat memantau proses belajar peserta didik dengan mengamati kemajuan mereka dari waktu ke waktu. Ini dapat dilakukan dengan mencatat kemajuan individu, identifikasi area yang memerlukan bantuan tambahan, dan memberikan umpan balik secara langsung.
Penilaian sumatif untuk model pembelajaran ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hasil akhir dari pembelajaran serta kemajuan peserta didik dalam memahami dan mengaplikasikan konsep yang diajarkan. Beberapa metode penilaian sumatif yang dapat digunakan diantaranya;
- Ujian atau Tes Tulis: Guru dapat menyusun ujian atau tes tulis yang mencakup materi yang dipelajari selama periode pembelajaran. Tes ini dapat mencakup pertanyaan tentang konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara serta aplikasinya dalam konteks permainan Dream League Soccer.
- Proyek atau Presentasi: Peserta didik dapat diminta untuk membuat proyek atau presentasi yang menunjukkan pemahaman mereka tentang konsep mempertahankan keutuhan wilayah negara dan bagaimana hal itu terkait dengan pengalaman mereka selama bermain game. Proyek ini bisa berupa analisis strategi permainan, laporan tentang kinerja tim, atau rencana taktis untuk mempertahankan wilayah.
- Portofolio: Peserta didik dapat diminta untuk membuat portofolio yang berisi bukti-bukti dari pembelajaran mereka selama menggunakan game Dream League Soccer. Ini bisa mencakup catatan refleksi, tangkapan layar dari permainan, atau bukti lain tentang partisipasi dan pemahaman mereka.
- Pertandingan atau Kompetisi: Guru dapat mengadakan pertandingan atau kompetisi antara peserta didik untuk menguji kemampuan mereka dalam menerapkan konsep-konsep yang dipelajari selama pembelajaran. Ini bisa berupa turnamen dalam permainan Dream League Soccer di mana peserta didik harus menunjukkan pemahaman mereka tentang strategi dan taktik dalam konteks mempertahankan wilayah.
- Evaluasi Kinerja Tim: Jika permainan Dream League Soccer dimainkan dalam bentuk tim, guru dapat mengevaluasi kinerja tim secara keseluruhan dalam mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Ini bisa meliputi evaluasi terhadap kolaborasi, komunikasi, dan efektivitas strategi tim dalam mempertahankan wilayah.
Integrasi teknologi dalam model pembelajaran kooperatif dengan DLS (Dream League Soccer) dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut;
- Menggunakan platform digital untuk kolaborasi dan presentasi proyek. Misalnya menggunakan Padlet dan Gmeet.
- Aplikasi pembelajaran interaktif untuk menggali lebih dalam mengenai materi Menjaga Keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti video edukasi.
Tindak Lanjut:
- Guru dapat memberikan umpan balik kepada individu dan kelompok atas pembelajaran yang dilakukan, melalui pertanyaan “AMBAK” (Apa manfaat bagiku).
- Peserta didik didorong untuk mendokumentasikan semua kegiatan dan materi pembelajaran dalam portfolio digital yang dapat digunakan untuk refleksi jangka panjang.
Sumber:
- Buku Guru Pendidikan Pancasila Kelas IX.
- Google Playstore.
- Munjiah, N. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas IX-B Madrasah Tsanawiyah Al-Itqon (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).